WELCOME TO D'best World comunity, kebersamaan dalam keluarga besar komunitas adalah hal yang paling terindah dalam hidup ini

kategori

Thursday, December 29, 2011

kreasi produk makanan kuliah kwirausahaan

Bagi anda yang mau buka usaha dan masih bingung menentukan jenis usaha apa, saya disini  berbagi sedikit informasi tentang bahan-bahan yang cocok untuk segera memulai usaha.
Bulan november 2011 akhir, Kami sekelas diminta dosen kewirausahaan, yaitu bapak Fathurrohman M.Si,  untuk membuat suatu produk yang mungkin bisa laku di pasaran. Dengan syarat dibuat oleh sendiri, tidak boleh membeli ataupun dibuatkan oleh orang lain dan produk yang benar-benar orisinil. Sejumlah 45 orang anggota kelas D dibagi ke dalam 9 kelompok. Hasil produk tiap kelompok akan dipamerkan di aula kampus 2 UNY, ketika hari H UAS mata kuliah kewirausaan tanggal 3 januari 2011.
Karena ada miss komunikasi antara dosen dan mahasiswa, maka terjadilah salah paham. Salah paham yang dimaksud adalah pak dosen sempat berujar bahwa presentasi hasil produk tiap kelompok harus jadi 2 minggu sebelum UAS, maka kelompok yang mendapat giliran maju prensentasi pertama hari itu sudah mempersiapkan dengan sangat baik. Akhirnya mau tidak mau dosen harus menilai  4 kelompok yang sudah siap tersebut.
Pada Tanggal 14 desember 2011, Satu persatu kelompok menampilkan produk kewirausahaannya. Urutan Penampilan yaitu sebagai berikut:
1.   Bakso tahu dan Susu jagung
Kelompok ini beranggotakan Anisa, Ngum, Mita, Irfan dan Yusron. Produk ini menampikan makanan yang memang sudah biasa dikonsumsi masyarakat luas, yaitu bakso dan tahu. Adapun yang unik dan menjadi ciri khas makanan ini adalah isinya. Isi yang terkandung dalam bakso tahu ini bukan hanya bakso daging sapi biasanya namun dicampur dengan sayuran. Sayuran yang menjadi campurannya berupa brokoli, wortel, dan sayuran lainnya. Makanan ini salah satunya cocok bagi ibu-ibu yang kesulitan untuk memberi asupan gizi dari sayuran bagi anak-anaknya.
2.  Keripik tepung isi Sayur dan jamur
Kelompok ini beranggotakan Aan, sarwo, mahendra, agung dan viki. Makanan yang disajikan menawarkan sesuatu yang berbeda dari produk maknanan kebanyakan dipasaran saat ini. Makanan ini menggabungkan antara tepung, sayuran dan jamur.
3.  Bakso bangjo warna-warni
Produk makanan ini merupakan hasil maha karya kelompok yang beranggotakan Dewi, dhiah, arvindari dkk. Yang unik dari bakso ini adalah bakso daging sapinya berwana-warni seperti lampu lalu lintas di jalan raya. Merah, kuning dan hijau. Isi bakso juga ada kentang yang telah dipotong kecil-kecil.

[+/-] Selengkapnya...

Monday, December 26, 2011

Hingar Bingar PEMILWA UNY Tahun 2011

Tak terasa, waktu kampanye pun berlalu. Semua tim sukses berharap menunggu hasil yang terbaik. PEMILWA tahun ini sama dengan tahun sebelumnya. Yaitu memperebutkan kursi HIMA 1 di PGSD FIP UNY kampus 2. Kandidat calon ketua HIMA sudah dari jauh-jauh hari sebelum hari H telah terpampang di berbagai sudut ruangan kampus. Calon nomer 1 diduduki oleh sdr Anggar Ratman, dan nomer 2 diduduki oleh Ratna Sari Agustina. Dalam kuliah, diskusi-diskusi, obrolan di kantin dan  sampai di parkiran semua mahasiswa warga kampus ramai memperbincangkan para calon ketua. Melalui berbagai proses kampanye yang lumayan menjemukan. Tibalah hari saatnya memilih.
Hingga akhirnya Anggar Ratman keluar sebagai pemenang dalam PEMILWA tahun ini semoga sukses sodara. DO’A kami selalu menyertaimu,,,, we wish you do the best for our college organization.
Kami warga kelas D kegirangan senang bukan kepalang. Karena ada teman kami yang jadi pemimpin tertinggi di kampus 2 UNY. Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Alloh SWT. Kami sekelas diajak makan bersama di tempat kediaman Ssr Anggar Ratman. Yaitu di KETANDAN CITY,
Asyiiiieekkkkk,,,, makan besarrr.... huahhhaaa
Ada ikan, ada sambal, ada lalapan nya, pokok’e muanttap pooolll,,, bagi kami sebagai anak kos, makan kayak gini niee,,,, mewah banget sodara... lain kali sering-sering makan kayak gini ya bozz Anggar

[+/-] Selengkapnya...

Sunday, December 25, 2011

Kebanjiran Informasi, Orangtua Cenderung Cemas

KOMPAS.com - Menjadi orangtua modern di era informasi justru memberikan tantangan tersendiri. Informasi yang ditampung melalui berbagai media juga segudang kegiatan boleh saja memudahkan orangtua mengakses pengetahuan, termasuk mengenai pengasuhan anak. Namun, kemudahan ini jika tak disikapi dengan tepat, justru menimbulkan kecemasan dan penanganan pengasuhan yang keliru.
Psikolog anak, Prita Pratiwi dari Biro Konsultasi Psikologi Dwipayana, Bandung, mengatakan orangtua masa kini memiliki pengetahuan banyak, namun cenderung mudah cemas.
"Niat baik orangtua untuk meningkatkan pengetahuan, termasuk tentang pengasuhan, kemudian menimbulkan kecemasan. Hal ini karena terlalu banyaknya informasi terserap namun belum terhayati dengan baik, akhirnya penanganan tidak tepat. Orangtua terinformasi namun belum teredukasi dengan baik," jelas Prita kepada Kompas Female di sela Bebestar Night di Jakarta Convention Center beberapa waktu lalu.
Menurut Prita, penanganan terhadap anak yang masih keliru juga kerap dilakukan orangtua yang berlatar belakang pendidikan tinggi, memiliki akses pengetahuan luas, dari kalangan urban. Masih banyak orangtua yang mementingkan IQ anak daripada aspek tumbuh kembang lainnya. "Padahal IQ tidak berperan ketika aspek lain tidak dikembangkan," katanya.
Contoh lain dari banjirnya informasi tanpa penghayatan mendalam, juga terkait dorongan membaca dan menulis untuk si usia prasekolah. Prita tidak menyetujui dengan metode baca, tulis, hitung yang ditekankan pada anak-anak, bahkan batita, yang belum tentu siap baca-tulis.
"Anak-anak perlu dipersiapkan untuk memahami baca, tulis, dan menghitung. Untuk bisa menulis, kekuatan lengan, jari, pergerakan tangan perlu disiapkan. Permainan yang menstimulasi seperti tanah liat, pasir, bahkan main congklak menjadi cara untuk menyiapkan anak-anak untuk bisa menulis. Jadi tujuannya bukan sekadar bisa menulis," jelas Prita.
Orangtua masa kini, lanjut Prita, harus lebih peduli pada perkembangan anak dalam setiap tahapan hidupnya. Orangtua juga perlu memberikan stimulasi yang tepat kepada anak untuk menunjang tumbuh kembang dan kemampuannya. Tak kalah pentingnya, orangtua mau belajar meningkatkan pengetahuan dan mengaplikasikannya dengan tepat demi anak.
"Orangtua perlu tahu, apa tujuan punya anak, ingin punya anak seperti apa. Salah bertindak kalau belum berpengalaman tidak apa-apa, tapi orangtua harus mau jujur dan berubah memperbaiki diri," lanjutnya.
Seperti apa anak-anak Anda, 20-30 tahun ke depan? Akankah ia mampu berkompetisi di era yang semakin modern dan tanpa batas negara, tergantung bagaimana Anda menyiapkannya sebagai pribadi berkarakter sejak dini. Menjadi orangtua untuk anak-anak generasi milenium tak cukup dengan menyerap informasi, namun bagaimana memahami dan mengolah informasi dengan baik.

[+/-] Selengkapnya...