Curhat 1

Persahabatan, cinta dan benci selalu mewarnai kehidupan sekelompok orang yang hidup bersama. Tak terkecuali bagi kelas D sendiri. Akhir-akhir ini banyak sekali kejadian-kejadian yang menggelitik hati terdalam saya. Bagaimana tidak teman sekelas sendiri saling bersitegang menyombongkan diri sendiri. Ada yang ketika berbicara itu asal jeplak saja tanpa dipikir untung dan ruginya bagi orang yang disekelilingnya. Ada juga yang bersikap eksklusif menahbiskan genk nya sebagi genk super yang tiada duanya di kelas. Apakah ini yang namanya teman sekelas? tidak saling menghormati, tidak saling menghargai, tidak ada rasa simpati dan empati terhadap perasaan orang lain yang punya daya sensitifitas yang berbeda-beda. Seharusnya sebelum bicara itu ya dipikir dahulu, jangan asal bunyi tanpa memperhatikan efek yang ditimbulkan setelahnya. Ada pihak-pihak yang merasa bahwa guyonan mereka biasa-biasa saja dan juga ada pihak yang merasa tersinggung dengan lelucon yang tidak lucu sperti itu.

Efeknya menurut hemat saya, keadaan ini akan berdampak pada proses perkuliahan yang tidak kondusif dan akhirnya bisa membuat nilai mata kuliah menjadi jeblok. Karena setiap warga kelas D tidak saling mendukung dan melengkapi selama proses perkuliahan. Padahal dukungan dan partisipasi setiap warga kelas sangat berhubungan satu sama lain. Suatu misal ketika diskusi kelompok. Diskusi menjadi tidak  hidup, sebab tidak ada orang yang berpartisipasi dalam kegiatan diskusi dikarenakan ada pihak-pihak yang mempertahankan ego masing-masing. Akhirnya penilaian dosen minim sekali. Akibatnya diakhir semester semua kena batunya.

Ahhh,,, rasanya tidak elok jiga perdebatan yang tidak sehat ini berlangsung terus-menerus. Harus ada semacam shock therapy bagi warga kelas D agar tidak seenaknya bicara ceplas-ceplos. Harus segera dihentikan,,,,,,,,,,,,,,, Wahai pemimpin kami,,,,!!!! bertindaklah,,,!!! nasib kami ada di tangan mu,,,,

Semoga hari esok jadi lebih baik,,, cawwww,,,,,

by pengamat:

hasan smile056